Sabtu, 07 November 2009

Satelit Palapa-D Diluncurkan dari China


Rabu, 2 September 2009 | 03:45 WIB

Xichang, Kompas - Indonesia, melalui perusahaan telekomunikasi PT Indosat, Senin (31/8) petang, meluncurkan satelit Palapa-D yang akan menggantikan satelit Palapa-C2 yang akan habis masa berlakunya pada tahun 2011. Satelit Palapa-D diharapkan dapat beroperasi mulai awal November ini hingga 15 tahun mendatang dengan wilayah cakupan lebih besar, yaitu melebihi wilayah Nusantara, yakni negara-negara ASEAN, negara-negara Asia, Timur Tengah, dan Australia.

Peluncuran Palapa-D menuju orbit 113 derajat bujur timur ini dilakukan Senin, pukul 05.28 waktu setempat dan berlangsung sekitar 10 menit dengan kondisi cuaca cerah. Ketegangan sempat mewarnai detik-detik menjelang peluncuran yang menggunakan produk China, roket Long March-3B.

Para tamu undangan diperbolehkan menyimak dari atap gedung Xichang Satellite Launch Center dan balkon ruang pemantauan. Semua komisaris dan pimpinan Indosat tampak haru, lega, dan berpelukan saat roket berhasil meluncur. Pemilik mayoritas saham Indosat (sekitar 60 persen), pengusaha Qatar Timur Tengah, HE Sheikh Abdullah Mohammed Al-Thani, juga hadir dalam peluncuran tersebut.

Meski Indosat menjadi perusahaan telekomunikasi pertama yang berhasil meluncurkan satelit, manajemen di dalamnya berkali-kali menegaskan bahwa Palapa-D adalah milik bangsa Indonesia. ”Kami berharap teknologi ini dapat menyatukan negeri serta akan sangat membantu telekomunikasi di daerah terpencil dan perbatasan,” kata Setyanto P Santosa, komisaris PT Indosat, Senin di Xichang.

Direktur Utama dan CEO Indosat Harry Sasongko, melalui Chief Wholesale and Infrastructure Officer and Director Fadzri Sentosa, menuturkan bahwa satelit Palapa-D ini digunakan untuk layanan broadcasting dan cellular backhaul sebagai basic service, VSAT service, DigiBouquet dan Telecast Service. Dari 14 televisi di Indonesia, hanya Trans Corporation (TransTV dan Trans7) yang tidak menggunakan layanan Indosat.

Seperti halnya dengan satelit Palapa-C2, satelit Palapa-D juga akan dimanfaatkan sebagai tulang punggung untuk mendukung layanan Indosat lainnya, seperti seluler, telepon tetap, dan data tetap.

Palapa-D dibuat Thales Alenia Space, Perancis, berdasarkan platform Spacebus-4000B3. Palapa-D memiliki kapasitas 120 persen lebih besar dibandingkan dengan Palapa-C2. Palapa-D memiliki 24 transponder Standar C-Band, 11 transponder Extended C-Band, dan 5 transponder Ku-Band.

Satelit ini memiliki berat 4.100 kilogram dan pada saat diluncurkan akan memakan daya 7.500 watt. Sebagai peluncur satelit, Indosat menggunakan jasa China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT). Biaya pembangunan dan peluncuran Palapa-D ini berkisar 200 juta dollar AS hingga 300 juta dollar AS yang didapat melalui sumber keuangan internal Indosat dan sumber eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar